Senin, 19 Mei 2014

Maanyan Berkisah, tentang kisah sejarah warisan budaya suku dayak maanyan

Buku ini mengisahkan tentang perjalanan Suku Dayak Ma’anyan atau sebelumnya bernama Pangunraun Jatuh yang merupakan salah satu dari bagian sub suku dayak di pulau Kalimantan, baik dari awal penciptaannya oleh Allah mula Allah (Tuhan), perkembangan kehidupan sosial, kejayaan dan
kemahsyurannya, kehancurannya akibat peperangan, bahkan hingga masa akhir perpecahannya.
Penyusunan buku ini berdasarkan hasil dari kajian – kajian tertulis dari buku, catatan, tulisan, postingan internet serta dari hasil wawancara pada narasumber, seperti para orang – orang tua Suku Dayak Ma’anyan yang mengetahui kisah ini melalui bahasa lisan dari pendahulu mereka secara turun menurun, baik melalui kisah ataupun melalui nyanyian. Disamping itu, penyajian buku Ma’anyan Berkisah ini juga
penulis coba sajikan dengan cara sistematis dan berurutan dari awal sampai akhir, baik itu tentang suatu kejadian ataupun rentetan kisah yang diwujudkan oleh peristiwa – peritiwa yang saling berkaitan antara satu sama lainnya. Hal ini sengaja penulis buat, sebagai usaha untuk memudahkan pembaca memahami kisah yang disampaikan di dalam buku ini.
Buku “Ma’anyan Berkisah” ini menurut hemat penulis bisa dikatakan sebagai jenis buku cerita sejarah warisan budaya. Dikatakan sejarah karena didalamnya memuat cerita atau uraian dari suatu rangkaian peristiwa atau kejadian – kejadian dimasa lalu sesuai dengan rekonstruksi masa yang telah terjadi. Dan dikatakan cerita warisan budaya karena didalam buku ini mengisahkan tentang asal usul peristiwa munculnya sebuah suku bangsa secara sengaja melalui rangkaian sesungguhnya dari tindakan – tindakan manusia dan Tuhan di masa lampau. Dengan kata lain, secara umum terkadang cerita warisan budaya atau sastra, bahkan bisa disebut dengan mitologi sering dikaitkan dengan fiksi, sedangkan sejarah tidak dapat dipisahkan dari fakta masa lalu. Untuk itu, sebagai sebuah realitas atau kenyataannya, bahwa sejarah dan cerita warisan budaya sering dianggap berada di dalam tataran yang sama, karena keduanya bisa berada dalam pargulatan
dibidang yang sama, yaitu bahasa. Sejarah sebagai sebuah rekonstruksi tertulis dan lisan yang kita kenal saat ini adalah hasil dari bahasa, wacana, dan pengalaman sesuai dengan konteksnya yang merupakan sebuah fakta dari masa lalu. Sementara itu cerita warisan budaya ataupun sastra telah berhasil menampilkan citra dirinya sejajar sebagai sejarah karena mampu menghadirkan fakta situasi faktual dari masa lalu sebagai sebuah naratif melalui imajiasi kebahasaannya. Maka berkaitan dengan itu, melalui suatu naratif dan bahasa yang sederhana, buku “Ma’anyan Berkisah” ini mencoba menyajikan suatu cerita warisan budaya dari  sebuah tindakan - tindakan yang dengan sengaja telah menjadikannya suatu peristiwa dan selanjutnya akan terhubung kedalam sebuah rekonstruksi sejarah yang merupakan suatu usaha menunjukan suatu rencana yang diwujudkan oleh peristiwa – peristiwa di masa lampau. Selanjutnya penulis yakin bahwa buku ini  banyak kekurangan yang perlu disampaikan, baik itu dari segi bahasa maupun isinya. Oleh karena itu, tegur sapa dari segenap pembaca untuk lebih menyempurnakan isi buku ini sangat penulis harapkan. Semoga buku “Ma’anyan Berkisah” ini bermanfaat bagi para pembaca dan masyarakat pada umumnya, untuk menuju terbentuknya kepribadian yang luhur, berpengetahuan dan manusiawi serta pengenalak kebudayaan Kalimantan Tengah. Amin.


bila ingin mendownload buku ini, silahkan klik link di bawah ini
http://downloads.ziddu.com/download/23789982/223677699-Ma-anyan-Berkisah.pdf.html
atau
http://www.scribd.com/doc/223677699/Ma-anyan-Berkisah

semoga bermanfaat, terima kasih.