Minggu, 09 Oktober 2011

Siapakah kamu ? wortel, telor atau kopi ?

Seorang anak mengeluh pada ayahnya mengenai kehidupannya dan menanyakan mengapa hidup ini terasa begitu berat baginya. Ia tidak tahu bagaimana menghadapinya dan hampir menyerah. Ayahnya seorang koki, membawanya kedapur. Ia mengisi 3 panci dengan air dan menaruhnya diatas api. Setelah air di panci – panci tersebut mendidih, ia menaruh wortel di dalam panci pertama, telur di [panci kedua dan kopi bubuk di panci terakhir. Ia membiarkannya mendidih tanpa berkata- kata. Si anak membungkam dan menunggu dengan tidak sabar, memikirkan apa yang sedang dikerjakan sang ayah. Setelah 20 menit, sang ayah mematikan api. Ia menyisihkan wortel dan menaruhnya di mangkuk, mengangkat telur dan meletakannya di mangkuk yang lain, dan menuangkan kopi di mangkuk yang lainnya. Lalu ia bertanya kepada anaknya, “ apa yang kau lihat, nak?”….. “ wortel, telur dan kopi,” jawab si anak. Ayah nya mengajaknya mendekat dan memintanya merasakan wortel itu. Ia melakukannya dan merasakan bahwa wortel itu terasa lunak. Ayahnya lalu memintanya mengambil telur dan memecahkannya. Setelah membuang kulitnya, ia ,endapati sebuah telur rebus yang mengeras. Terakhir, ayahnya memintanya untuk mencicipi kopi dengan aromanya yang khas. Setelah itu, si anak bertanya, “ apa arti semua ini yah?” ayahnya menerangkan bahwa ketiganya telah menghadapi kesulitan yang sama, perebusan, tetapi masing- masing menunjukan reaksi yang berbeda. Wortel sebelum direbus kuat, keras, dan sukar dipatahkan. Tetapi setelah direbus, wortel menjadi lembut dan lunak. Telur sebelumnya mudah pecah. Cangkang tipisnya melindungi isinya yang berupa cairan. Tetapi setelah direbus, isinya menjadi keras. Bubuk kopi mengalami perubahan yang unik setelah berada di dalam rebusan air, bubuk kopi mengubah air tersebut. “ kamu termasuk yang mana?” Tanya ayahnya, “ ketika kesulitan mendatangimu, bagaimana kau menghadapinya ? apakah kamu wortel, telur atau kopi ?”….. tapi anak tersebut hanya diam….. Tak lama beberapa hari kemudian, si anak menyadari apa yang telah di ilustrasikan oleh ayahnya. Dalam menghadapi kesulitan hidup, kita dihadapkan pada pilihan untuk menjadi wortel, telur dan atau kopi. Jika kita adalah wortel yang awalnya terlihat keras, ketika menghadapi penderitaan, kita akan menjadi lunak dan kehilangan kekuatan. Jika kita adalah telur yang awalnya memiliki hati yang lembut, namun ketika menghadapi penderitaan, dari luar masih tampak sama, tapi di dalam hatinya mulai mengeras. Jika kita adalah kopi, ketika mencapai suhu maksimal pada 100 derajat celcius, kopi justru akan semakin terasa nikmat. Artinya, dalam menghadapi kesulitan, kita justru akan menjadi semakin matang, semakin baik, dan membuat keadaan di sekitar juga membaik……

Tidak ada komentar:

Posting Komentar