Jumat, 24 Februari 2012

Penelitian Probiotik Raih ITSF Science and Technology Award 2011

Indonesia Toray Science Foundation (ITSF) kembali memberikan penghargaan ITSF di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Acara penyerahan ITSF Science and Technology Award yang ke-18 ini berlangsung di Jakarta, Kamis (9/2). Science and Technology Award 2011 dianugerahkan kepada Dr. Ir. Ingrid Surono dari Universitas Indonesia lewat penelitian sehubungan probiotik bagi kesehatan.

Ketua ITSF, Soefjan Tsauri mengatakan, "Kami merasa senang mengetahui sekarang pengertian masyarakat Indonesia akan pentingnya iptek untuk pembangungan sudah cukup maju. Kami menganggap program-program kami sebagai cara untuk lebih memajukan implementasi sains dan teknologi."

Sementara Menristek Gusti Muhammad Hatta, yang tidak hadir tetapi dibacakan sambutannya dalam kesempatan itu, menggarisbawahi bagaimana iptek berperan pada peningkatan kapabilitas sumber daya manusia.

Science and Technology Award merupakan penghargaan terhadap penerima yang telah menunjukkan pencapaian dalam bidang ilmu pengetahuan. Di samping itu, juga diberikan Science Education Award terhadap para pendidik di sekolah menengah umum untuk kontribusi mereka dalam pengajaran yang inovatif di bidang pelajaran sains (fisika, kimia, biologi) dan Science and Technology Research Grant, yakni hibah dana yang diperuntukkan pada sejumlah usulan penelitian berkualitas.

ITSF sendiri didirikan bulan Desember 1993, dengan dana abadi dari Toray Industries, Inc., Jepang. Bertujuan memberikan kontribusi pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pendidikan ilmu pengetahuan di Indonesia, di luar keterkaitan bisnis Toray di negara ini.

Bakteri untuk Kesehatan Manusia

Seperti dijelaskan Dr. Ingrid dalam paparan, probiotik adalah komponen bakteri hidup yang apabila dikonsumsi pada jumlah memadai, memberikan manfaat kesehatan untuk inangnya.

Namun, probiotik yang tersedia di Indonesia saat ini belum teruji efektivitasnya dan relatif mahal. Dengan kata lain, penelitian Dr. Ingrid bertujuan melakukan komersialisasi probiotik dengan strain lokal, agar mampu memenuhi kebutuhan probiotik dan membantu masyarakat melalui terapi kesehatan dengan harga terjangkau.

Ditemukanlah dua jenis mikobakteri, Lactobacillus plantarum IS-10506 dan Enterococcus faecium IS-27526 yang diisolasi dari dadih (alat tradisional fermentasi susu kerbau, dipakai di Sumatra Barat). Baik Lactobacillus plantarum IS-10506 maupun Enterococcus faecium IS-27526 mampu meningkatkan respon imun. Keduanya bertahan hidup saluran cerna dan terbukti aman bagi manusia.

"Bisa disimpulkan bahwa adanya probiotik baru yang potensial dapat menghasilkan efek positif bagi kehidupan bakteri maupun di tubuh manusia inangnya," tutur salah satu dosen di FKUI tersebut. Ia berharap suplementasi dari dua probiotik ini kemudian dapat juga dimanfaatkan sebagai pangan fungsional yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan pengentasan kemiskinan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar